Terjebak Floating Minus Saat Trading Forex, Solusinya?

Trading forex ibarat sebuah peperangan high speed, dimana seorang trader harus mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi dalam mengambil keputusan atas kondisi market yang tidak stabil. Kenapa saya berani menyamakan trading dengan peperangan high speed? sebagaimana trader ketahui bahwa perubahan kondisi market terhadap pergerakan harga akan berlangsung sangat cepat bahkan dalam hitungan detik harga bisa melambung atau melorot meninggalkan titik order kita, buy or sell.

Pergerakan harga yang super cepat ini biasanya terjadi dan dipengaruhi oleh berita ekonomi suatu negara yang menjadi acuan dunia seperti amerika, eropa dan Jepang. 2 Analisa Utama Trading Forex dan Saham

Jika order yang kita buat bertepatan dengan ekspetasi market maka, itu adalah sebuah rezeki nomplok yang akan kita terima, tapi jika order itu berlawanan dengan ekspektasi market maka ibaratnya akun kita akan seperti jatuh tape apalagi tidak diikuti oleh money managemen yang baik. maka posisi kita ibarat telur di ujung tanduk.


Setiap trader yang sudah berpengalaman pasti pernah mengalami mendapat profit berlimpah dalam waktu singkat dan pasti juga pernah mengalami kerugian hingga bangkrut.

Sekali lagi, psikologis trading sangat menentukan keberhasilan seorang trader. jika perencanaan dan kondisi mental benar-benar siap menghadapi pancaroba forex maka trader akan berhasil bertahan dalam kerasnya terjangan badai forex.

Jika perencanaan dan kondisi psikologis trading tidak benar-benar siap maka posisi order kita akan mengalami floating minus, bahkan bila dibiarkan akan berlangsung berminggu-minggu dan sedikit demi sedikit equity kita akan terus berkurang disamping floating minus yang kita hadapi apabila broker forex yang kita gunakan menerapkan sistem swap. Apa yang harus dilakukan jika salah order forex?

Lalu apa solusi terjebak floating minus saat trading forex?

Solusi praktis pertama adalah melakukan CL alias cut loss, yaitu mengurangi potensi kerugian dengan menutup order yang terbuka dalam posisi minus yang dapat menyelamatkan modal trading.

Jika menurut analisa kita trend harga benar-benar sudah berubah dan tidak mungkin untuk melebihi posisi yang kita buka. maka ketika harga mendekati posisi yang kita buka beberapa jam atau hari kemudian, disanalah fungsi cut loss dapat kita eksekusi.

Contohnya ; ketika kita OP buy di 1.234 kemudian harga melorot hingga 1200 sampai market tutup untuk hari itu maka seperti kita ketahui biasanya harga akan melakukan konsep parabola, keesokan harinya ketika harga mulai mendekati area 1230 maka sebaiknya segera kita tutup order buy dengan rugi 4 pips. setelah itu kita bisa analisa lagi dengan bebas dan tenang, kemudian memutuskan untuk trading lagi atau stanby dulu.

Solusi kedua adalah membiarkan floating minus dengan catatan, modal atau equity yang kita punya memadai untuk mengimbangi pergerakan harga minus tersebut dan akun kita menerapkan free swap.

Jika kita membuarkan floating minus artinya otomatis kita tidak bisa trading hingga OP buy tersebut mendapat profit. nah waktunya tidak adapat kita ketahui, bisa beberapa hari, beberapa minggu atau bulan sangat relatif.

Dari 2 solusi ini silakan sobat tentukan sendiri pilihan terbaik menurut trading style sobat. mau rugi sedikit dari CL dan kembali bisa bebas analisa dan order baru atau gigit jari dalam waktu yang tiada batas karena membiarkan floating minus?

Baca Juga : Trading Forex itu Rasanya Dag dig dug jika..

0 Response to "Terjebak Floating Minus Saat Trading Forex, Solusinya?"

Post a Comment