Alat Pengubah Nafas Jadi Kode Morse Dibuat Seorang Remaja 16 Tahun

Penemu alat komunikasi yang mengubah nafas jadi sandi morse adalah seorang remaja. Bagi mereka yang menderita ketidakmampuan fisik yang serius, seperti Parkinson, atau kerusakan motorik pada neuron, memiliki kesulitan dalam berkomunikasi. Sebuah alat komunikasi berhasil dibuat, yang mampu mengubah nafas menjadi sandi morse.

Alat komunikasi ini ditemukan oleh seorang anak berusia 16 tahun. Ia mendesain perangkat yang bernama Talk.

Perangkat ini bekerja dengan cara mengenali hembusan air dan mengubahnya menjadi kode morse. Kode morse tersebut, kemudian dirangkaikan dan bisa menjadi kata atau kalimat.

Talk adalah buatan Arsh Shah Dilbaghi, salah satu dari 15 finalis yang ada di Global Science Project besutan Google. Menurut dia, perangkat tersebut dibuat karena faktanya, sekitar 1,4 populasi di dunia menderita gangguan komunikasi.

"Alat bantu komunikasi yang ada sekarang sangat berat dan mahal. Tidak cocok untuk alternatif perangkat bicara. Ide saya, hanya ingin membuat perangkat yang generik, portabel, cepat, dan terjangkau," kata Dilbaghi, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat 19 September 2014.

Cara kerjanya, nafas akan direkam dalam sebuah tabung yang disematkan di bawah hidung, lalu dimasukkan ke dalam perangkat eksternal. Dalam perangkat tersebut, hembusan nafas dikonversikan ke dalam kata dan kalimat.

Setelah itu, kata dan kalimat itu dibacakan secara jelas dan kencang melalui salah satu dari sembilan suara yang disintesiskan.

Talk juga memiliki mode kedua, yang memungkinkan pengguna untuk berbicara dengan fase atau perintah yang lebih spesifik.

"Di masa depan, saya ingin menambahkan prediksi otomatis ke dalam mesin komputer dan mengintegrasikan Talk dengan teknologi modern seperti Google Glass. Ini saya lakukan untuk membuat dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi orang-orang yang memiliki ketidakmampuan," kata Dilbaghi.

Dalam ajang Global Science Project, Google memberikan hadiah cukup besar kepada pemenangnya. Selain uang sebesar US$50.000, pemenang juga memiliki kesempatan untuk perjalan 10 hari ke pulau Galapagos, beasiswa, dan kunjungan ke tempat pengembangan pesawat luar angkasa Virgin Galactic di gurun Mojave. (viva)

Tweet