Ilmuwan Ubah Getah Pinus dan Biji Jerami jadi Baterai Ponsel

Penemuan ajaib ilmuwan Swedia yang membuat getah pohon pinus dan biji jerami menjadi baterai rc smartphone. Lebih dari 15 miliar baterai terbuang percuma setiap tahunnya. Dan parahnya, baterai bekas yang digunakan pada ponsel tersebut sulit untuk didaur ulang karena di dalamnya mengandung bahan kimia berbahaya.

Sebelumnya (baca) Ilmuwan dari juga berhasil membuat baterai HP dari buah-buahan dan umbi-umbian, yaitu Buah apel dan kentang yang disulap menjadi baterai gadget.

Untuk mengantisipasi masalah daur ulang yang sulit dan mahal, para peneliti dari Swedia mengembangkan sebuah baterai ramah lingkungan yang terbuat dari getah pohon pinus dan benih jerami atau lucerne seeds. Baterai ini diklaim tidak hanya dapat didaur ulang, tapi juga lebih aman dan murah. Bahkan performasinya diklaim sama dengan baterai kebanyakan.

"Kami pikir penemuan ini sangat ramah lingkungan, solusi hemat energi untuk baterai masa depan," kata Daniel Brandell, Dosen Senior di Departemen Kimia, Universitas Uppsala, yang juga merupakan salah seorang peneliti yang terlibat dalam proyek ini.


Bahan-bahan seperti getah pohon pinus dan benih jerami disebut dapat didaur ulang dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya, begitu juga etanol dan air. Sementara baterai lithium ion konvensional mengandung bahan kimia yang sulit didaur ulang dan memiliki bahan kimia yang beracun.

Brandell dan timnya juga menemukan bahwa ekstrak lithium yang diambil dari sebuah baterai bekas dapat digunakan untuk baterai baru, bila dicampur dengan bahan biomaterial.


"Penggunaan bahan organik dari sumber energi yang terbarukan dapat memecahkan beberapa masalah yang akan timbul dari besarnya angka penggunaan baterai lithium. Pengembangan proyek ini merupakan langkah besar, sederhana, dan ramah lingkungan," tambah Brandell.

Namun sayang, belum ada informasi kapan teknologi baterai ini akan diperkenalkan dan bisa digunakan secara luas. (lptn6)

0 Response to "Ilmuwan Ubah Getah Pinus dan Biji Jerami jadi Baterai Ponsel"

Post a Comment