Siapa Bilang Harga BBM Turun? Coba Cek Lagi

Harga BBM setelah naik turun lagi. Utak atik harga premium dan solar sudsidi sedang dimainkan oleh pemerintah. Setelah membuat kebijakan yang sangat tidak merakyat terhadap harga BBM subsidi, disaat harga minyak dunia sedang merosot tajam pemerintah Indonesia malah menaikkan harga bbm dalam negeri sebesar Rp.2000 dari sebelumnya Rp.6500 perliter menjadi Rp.8500 perliter.

Asumsi harga minyak di apbn adalah sekitar Rp.105 per barel dan sewaktu pemerintah memaksa harga bbm dalam negeri melambung, harga minyak dunia sedang berada di level $75 per barel. Banyak negara-negara malah menurunkan harga bbm dalam negerinya dan kita juga harus tahu bahwa kualitas BBM di manca negara jauh di atas bbm premium konsumsi dalam negeri.

Negara-negara di dunia rata-rata telah menggunakan bbm jenis RON 92 sedangkan Indonesia masih menggunakan bbm jenis RON 88. dari perbedaan ini saja menjadi wajar harga bbm di luar negeri kita anggap mahal karena kualitasnya memang sepadan (buat yang teriak-teriak harga bbm kita lebih rendah dari luar negeri).


Dengan kebijakan bak spekulan pencari untung ini, citra pemerintahan baru hasil Pemilu 2014 ini menjadi tidak populis atau menurun pendukungnya terutama wong cilik, banyak umpatan dan penyesalan dari mereka yang telah mati-matian membela presiden wong cilik ini bertebaran di internet terutama media online, sosial media seperti facebook, twitter dan path.

Majalah Time yang pernah menjadikan Jokowi sebagai cover majalah ternama amrik ini dengan judul "New Hope" sekarang bagi wong cilik julukan itu telah berubah menjadi "No Hope" bagi masyarakat yang terlanjur memilih beliau ini. Apa sebabnya?

Sebagaimana kita ketahui alasan pemerintah memaksa untuk tetap menaikkan harga bbm adalah karena subsidi selama ini dinikmati oleh orang yang tidak berhak yaitu orang kaya. Coba kita berpikir lagi dengan kepala jernih dan hati yang bersih. apakah begitu banyak orang kaya di indonesia yang berpenduduk hampir 250 juta jiwa ???.

Apakah asumsi pemerintah dengan banyaknya kendaraan pribadi berarti subsidi bbm salah sasaran ? sehingga harus dicabut. tidakkah orang menengah kebawah juga menggunakan kendaraan umum yang notabene juga pakai bbm?

BBM adalah sudah seperti kebutuhan pokok bagi semua orang yang menjadi hajat hidup orang banyak sebagaimana yang tertulis dalam pasal 33 UUD 1945 yang dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dengan menaikkan harga BBM maka harga-harga lain dan harga kebutuhan pokok akan ikut terbawa naik karena distribusinya menggunakan mobil yang membutuhkan bbm.

Para pembela dan pemuja pemerintah akan mengatakan "alah membeli kendaraan bisa kenapa bbm naik pada ribut?" "alah cuma naik 2000 perak aja kok" padahal mereka-mereka itu kalo belanja dipasar juga masih doyan nawar....wkwkwk (muka badak)

Ditengah menurunnya popularitas pemerintah seiring dengan menurunnya harga minyak dunia yang saat ini sudah dilevel $52 perbarel, maka pemerintah terpaksa harus merevisi kembali harga bbm premium dan solar yang telah dinaikkan (maksudnya bukan naik tapi subsidinya dialihkan...qqq)

Hari ini pemerintah dikabarkan mengumumkan harga revisi kenaikan bbm berlaku terhitung mulai 1 januari 2015 menjadi Rp7600 perliter untuk premium atau bensin dan Rp.7250 untuk solar. Horeee... teriak wong cilik, akhirnya pemerintah berpihak juga pada nasib kita. Tapi..

Tapi coba cek lagi dengan kepala jernih dan hati yang tenang, betulkah pemerintah benar-benar menurunkan harga bbm jika dihubungkan dengan harga minyak dunia ? jawabannya adalah tidak!

Kalau pemerintah benar-benar berpihak pada seluruh rakyat bukan hanya rakyat tertentu maka dari awal berkuasa, pemerintah akan menurunkan harga bbm dari Rp.6500, bisa menjadi Rp. 5500 perliter apa sebab ? karena waktu memaksakan kenaikan harga bbm, harga minyak dunia telah jatuh kelevel $75 per barel, sedangkan sekarang harga minyak dunia semakin jatuh dan berada di level $52 per barel. Nah harusnya hari ini pemerintah mengumumkan penurunan harga jual bbm subsidi lagi, malah bisa balik keharga Rp.4500 perliter lagi. inilah yang benar-benar turun harga!!!

Sedangkan kenyataannya pemerintah malah menaikkan harga dari Rp.6500 menjadi Rp.8500 dan untuk mengembalikan popularitas mereka seakan-akan menurunkan harga bbm menjadi Rp. 7600 bensin dan Rp. 7250 solar (secara tertulis memang turun tapi secara tersirat harga bbm tetap naik bila dihubungkan denga harga minyak dunia)

Nanti seandainya januari 2015 harga minyak dunia bermain di level $45 per barel maka drama penurunan harga bbm kembali bisa dimainkan, mungkin dengan harga $7000 per liter. Maka citra pemerintah akan kembali melambung dimata masyarakat wong cilik yang tidak mau berfikir dan menganalisa secara cermat. Padahal pemerintah tetap menaikkan harga Rp. 500 jika dibanding harga bbm saat terjadi pergantian presiden.

"halah... hanya sebuah uneg-uneg dari wong cilik yang mau berfikir, mencermati dan menganalisa kejadian dan tidak mudah terperdaya oleh media mainstream" 

0 Response to "Siapa Bilang Harga BBM Turun? Coba Cek Lagi"

Post a Comment