Bahaya Gadget ( Smartphone, Tablet, Game) Bagi Pertumbuhan Anak Anak

Efek Negatif Penggunaan ponsel pintar, tablet, dan peranti game elektronik yang dimulai sejak usia sangat dini. Di zaman digital ini, dompet boleh tertinggal di rumah. Tapi kalau lupa bawa smartphone (ponsel pintar) atau komputer tablet, dijamin pemiliknya bakal mati gaya. Kini, mulai dari pekerjaan hingga berkomunikasi, aktivitas manusia dipermudah dengan perangkat elektronik mini (gadget) yang terkoneksi dengan internet.

Ponsel pintar makin sering digenggam pemiliknya. Maka tak heran, pertumbuhan ponsel begitu meningkat tajam. Saking tajamnya, mampu mengalahkan populasi manusia hanya dalam beberapa dekade.

Menurut data analisis digital dari Groupe Speciale Mobile Association (GSMA) Intelligence, perangkat mobile seperti tablet, smartphone, dan telepon mencapai 7,22 miliar unit. Angka itu berbeda tipis dengan populasi manusia di bumi, sekitar 7,2 miliar.

"Tidak ada teknologi yang mempunyai dampak signifikan seperti ponsel. Ini merupakan fenomena buatan manusia yang lebih cepat berkembang daripada manusia. Dari nol hingga 7,22 miliar unit dalam waktu tiga dekade," ungkap Kevin Kimberlin selaku Ketua Spencer Trask & Co seperti dilansir Independent.


Keberadaan gadget itu sendiri ibarat dua sisi uang logam. Di satu sisi sangat membantu manusia dalam melakukan banyak hal. Namun, perangkat ini bisa berdampak negatif bagi kondisi fisik dan mental penggunanya, terutama bagi anak-anak.

Bahaya Bagi Anak

Asosiasi dokter anak Amerika dan Kanada menekankan anak usia 0-2 tahun tidak diperbolehkan terpapar gadget. Anak 3-5 tahun dibatasi satu jam per hari dan dua jam untuk anak 6-18 tahun.

Tapi faktanya, anak-anak justru menggunakan gadget 4-5 kali lebih banyak dari jumlah yang direkomendasikan.

Bahkan, penggunaan ponsel pintar, tablet, dan peranti game elektronik sudah dimulai sejak usia sangat dini.

Dokter anak asal Amerika Serikat, Cris Rowan, dalam tulisannya di Huffington Post, mengatakan perlu ada larangan penggunaan gadget pada usia anak di bawah 12 tahun. Sudah banyak penelitian yang membuktikan dampak negatif gadget pada anak.

Berikut 10 alasan larangan bermain gadget pada anak :

1. Pertumbuhan otak yang terlalu cepat
Pada usia 0-2 tahun, pertumbuhan otak anak memasuki masa perkembangan hingga 21 tahun. Perkembangan otak awal ditentukan oleh rangsangan lingkungan. Stimulasi yang berasal dari gadget akan berhubungan dengan fungsi eksekutif dan defisit perhatian, gangguan kognitif, kesulitan dalam belajar, peningkatan impulsif dan menurunkan kemampuan dalam mengendalikan diri.

2. Hambatan perkembangan
Penggunaan gadget akan membatasi gerak anak, yang mengakibatkan perkembangan terhambat. Satu dari tiga anak sekolah yang menggunakan gadget memiliki hambatan pada perkembangan, dan berdampak buruk pada prestasi akademik. Penggunaan gadget di bawah usia 12 tahun akan menghambat perkembangan anak.

3. Obesitas
Gadget berkorelasi dengan risiko obesitas. Saat menggunakan gadget, anak cenderung kurang bergerak. Anak yang diperbolehkan bermain gadget di kamar tidur mereka 30 persen mengalami risiko obesitas. Obesitas berpotensi diabetes, stroke, dan serangan jantung. Sehingga dapat memperpendek usia. Anak-anak yang lahir pada abad 21, kemungkinan tidak akan hidup lebih lama daripada orangtua mereka.

4. Gangguan tidur
Kebanyakan orangtua tidak mengawasi anaknya saat bermain gadget. Sebanyak 75 persen anak yang bermain gadget di kamar tidur mengalami masalah pada tidurnya. Sehingga berdampak pada prestasi belajar mereka.

5. Penyakit mental
Penggunaan gadget berlebihan menjadi penyebab meningkatnya laju depresi pada anak, kecemasan, gangguan perhatian, autisme, gangguan bipolar, psikotis dan gangguan perilaku pada anak.

6. Agresif
Konten kekerasan dapat menyebabkan agresif pada anak. Seperti pada game Grand Theft Auto V, yang menggambarkan seksual, pembunuhan, pemerkosaan, penyiksaan dan mutilasi. Dan banyak lagi di dalam film dan acara TV.

7. Pikun digital
Konten media berkecepatan tinggi berkontribusi terhadap meningkatnya risiko defisit perhatian, serta penurunan konsentrasi dan ingatan, karena pemangkasan otak yang berperan dalam melakukan hal itu.

8. Kecanduan
Kurangnya perhatian orangtua, anak-anak cenderung lebih dekat dengan gadget. Dengan tidak adanya keterikatan orangtua, anak-anak melampiaskannya ke gadget. Sehingga menyebabkan kecanduan.

9. Radiasi
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan ponsel sebagai risiko kategori 2B, karena emisi radiasi yang dihasilkan. Anak-anak lebih sensitif terhadap berbagai radiasi dibandingkan orang dewasa, karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang.

10. Tidak berkelanjutan
Edukasi yang berasal dari gadget tidak akan lama bertahan dan berkelanjutan dalam ingatan anak-anak. Anal-anak adalah masa depan kita, tetapi tidak ada masa depan bagi anak-anak yang terlalu sering menggunakan gadget. Dengan demikian, pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan berkelanjutan bagi anak-anak.

0 Response to "Bahaya Gadget ( Smartphone, Tablet, Game) Bagi Pertumbuhan Anak Anak"

Post a Comment