Perayaannya pun dilakukan di banyak tempat, termasuk di Indonesia. "Satu dari enam website yang ada di internet diperkuat oleh WordPress," kata WordPress Evangelist, Valent Mustamin, dalam acara tersebut.
Menurut data WordPress, hingga kini, ada sekitar 66,283 juta situs web di seluruh dunia yang menggunakan platform WordPress. Pengguna WordPress memproduksi sekitar 41,5 juta konten baru dan 53,2 juta komentar baru setiap bulannya.
Menariknya lagi, Bahasa Indonesia menempati peringkat empat sebagai bahasa terbanyak yang digunakan di platform penerbitan konten internet WordPress. Hingga Mei 2013, sebanyak 3,5 persen konten yang ada di WordPress ditulis dalam bahasa Indonesia.
Tak dapat dipungkiri bahwa konten di internet masih didominasi oleh bahasa Inggris. Di WordPress sendiri, bahasa Inggris mendominasi dengan 66 persen, lalu diiikuti bahasa Spanyol sebesar 8,7 persen, dan bahasa Portugis 6,5 persen.
WordPress saat ini menjadi platform content management system (CMS) bagi beberapa situs web ternama, seperti CNN, Reuters, The New York Times, TechCrunch, dan lainnya.
Kesuksesan WordPress sebagai platform CMS juga didukung oleh ekosistem yang kuat dan dukungan dari komunitas pendukung teknologi open source. Ada banyak pihak yang menyediakan tema, plug-in, penyedia hosting, sampai solusi kustomisasi khusus WordPress.
Sosok Mullenweg
Matt Mullenweg adalah pencinta musik, terutama jazz. Itu mengapa ciptaannya, platform blog populer WordPress, memiliki nama kode sesuai nama musisi jazz terkenal.
“Lebih penting lagi, WordPress adalah bagian dari diriku. Seperti makan, bernapas dan musik, saya tidak bisa tidak mengerjakan Wordpress,” sebut Matt Mullenweg, pendiri Wordpress.
WordPress berawal dari sebuah piranti lunak Open Source lain bernama b2 / cafelog. Para pendirinya adalah Matt Mullenweg dan Mike Little. Di situsnya, WordPress disebutkan lahir dari keinginan untuk sebuah sistem penerbitan personal yang memiliki arsitektur baik serta elegan berbasis PHP dan MySQL, dan tentunya Open Source dengan lisensi GPL.
Meski awalnya merupakan pecahan dari b2 / cafelog, kini WordPress menjadi piranti lunak tersendiri dan penerus resmi dari b2. Pendiri b2, Michael Valdrighi, bahkan ikut menjadi pengembang di WordPress. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman Matt.
Pemain Saxophone dari Texas
“Saya mendengarkan musik setiap hari, banyak sekali Jazz – Dexter Gordon dan Sonny Rollins. Saya juga suka Jay-Z dan Beyonce. Saya memiliki sebuah perangkat stereo analog yang dibuat dengan tangan di Jepang oleh seseorang yang hanya membuat beberapa perangkat saja dalam setahun. Pengalaman aural (dari perangkat itu) benar-benar menakjubkan.”
Matt dilahirkan di sebuah keluarga yang tak asing dengan komputer. Ayahnya adalah seorang computer engineer di Housten, Texas. Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Sejak kecil Matt telah digiring untuk menyukai musik, terutama alat musik favorit keluarga mereka: saksofon. Ia pun sudah mempelajari alat musik itu sejak kecil. Saat remaja, Matt dimasukkan ke sebuah sekolah menengah khusus seni, High School for the Performing and Visual Arts, di mana Matt mengambil jurusan studi musik Jazz.
Namun takdir memang tak bisa dihindari, di sekolah Matt justru makin mengembangkan kemampuan teknisnya. Ia kerap melakukan setting jaringan dan mengetuai sebuah kelompok penggemar Palm. Tak lama kemudian, Matt pun mulai menulis kode penyusun piranti lunak. Sejak SMA ia sudah terlibat dalam berbagai piranti lunak Open Source.
Pada umur 19 tahun, Matt meninggalkan kampusnya di University of Houston dan bekerja di Cnet, San Francisco. Pekerjaan barunya itu memungkinkan Matt untuk tetap menggarap proyek Open Source. Kathleen Mullenweg mengenang masa-masa awal Matt meninggalkan Houston, pada usia yang masih sangat muda. “Itu hal yang paling sulit yang pernah saya lakukan.
Menurut data WordPress, hingga kini, ada sekitar 66,283 juta situs web di seluruh dunia yang menggunakan platform WordPress. Pengguna WordPress memproduksi sekitar 41,5 juta konten baru dan 53,2 juta komentar baru setiap bulannya.
Menariknya lagi, Bahasa Indonesia menempati peringkat empat sebagai bahasa terbanyak yang digunakan di platform penerbitan konten internet WordPress. Hingga Mei 2013, sebanyak 3,5 persen konten yang ada di WordPress ditulis dalam bahasa Indonesia.
Tak dapat dipungkiri bahwa konten di internet masih didominasi oleh bahasa Inggris. Di WordPress sendiri, bahasa Inggris mendominasi dengan 66 persen, lalu diiikuti bahasa Spanyol sebesar 8,7 persen, dan bahasa Portugis 6,5 persen.
WordPress saat ini menjadi platform content management system (CMS) bagi beberapa situs web ternama, seperti CNN, Reuters, The New York Times, TechCrunch, dan lainnya.
Kesuksesan WordPress sebagai platform CMS juga didukung oleh ekosistem yang kuat dan dukungan dari komunitas pendukung teknologi open source. Ada banyak pihak yang menyediakan tema, plug-in, penyedia hosting, sampai solusi kustomisasi khusus WordPress.
Sosok Mullenweg
Matt Mullenweg adalah pencinta musik, terutama jazz. Itu mengapa ciptaannya, platform blog populer WordPress, memiliki nama kode sesuai nama musisi jazz terkenal.
“Lebih penting lagi, WordPress adalah bagian dari diriku. Seperti makan, bernapas dan musik, saya tidak bisa tidak mengerjakan Wordpress,” sebut Matt Mullenweg, pendiri Wordpress.
WordPress berawal dari sebuah piranti lunak Open Source lain bernama b2 / cafelog. Para pendirinya adalah Matt Mullenweg dan Mike Little. Di situsnya, WordPress disebutkan lahir dari keinginan untuk sebuah sistem penerbitan personal yang memiliki arsitektur baik serta elegan berbasis PHP dan MySQL, dan tentunya Open Source dengan lisensi GPL.
Meski awalnya merupakan pecahan dari b2 / cafelog, kini WordPress menjadi piranti lunak tersendiri dan penerus resmi dari b2. Pendiri b2, Michael Valdrighi, bahkan ikut menjadi pengembang di WordPress. Nama WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman Matt.
Pemain Saxophone dari Texas
“Saya mendengarkan musik setiap hari, banyak sekali Jazz – Dexter Gordon dan Sonny Rollins. Saya juga suka Jay-Z dan Beyonce. Saya memiliki sebuah perangkat stereo analog yang dibuat dengan tangan di Jepang oleh seseorang yang hanya membuat beberapa perangkat saja dalam setahun. Pengalaman aural (dari perangkat itu) benar-benar menakjubkan.”
Matt dilahirkan di sebuah keluarga yang tak asing dengan komputer. Ayahnya adalah seorang computer engineer di Housten, Texas. Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Sejak kecil Matt telah digiring untuk menyukai musik, terutama alat musik favorit keluarga mereka: saksofon. Ia pun sudah mempelajari alat musik itu sejak kecil. Saat remaja, Matt dimasukkan ke sebuah sekolah menengah khusus seni, High School for the Performing and Visual Arts, di mana Matt mengambil jurusan studi musik Jazz.
Namun takdir memang tak bisa dihindari, di sekolah Matt justru makin mengembangkan kemampuan teknisnya. Ia kerap melakukan setting jaringan dan mengetuai sebuah kelompok penggemar Palm. Tak lama kemudian, Matt pun mulai menulis kode penyusun piranti lunak. Sejak SMA ia sudah terlibat dalam berbagai piranti lunak Open Source.
Pada umur 19 tahun, Matt meninggalkan kampusnya di University of Houston dan bekerja di Cnet, San Francisco. Pekerjaan barunya itu memungkinkan Matt untuk tetap menggarap proyek Open Source. Kathleen Mullenweg mengenang masa-masa awal Matt meninggalkan Houston, pada usia yang masih sangat muda. “Itu hal yang paling sulit yang pernah saya lakukan.
Tapi kemudian saya bertemu Om (Malik, dari GigaOm) dan Tony (Conrad, seorang pengusaha web) dan teman-temannya yang lain. Om bilang, jangan kuatir, jika ada sesuatu kami akan menghubungimu. Sebagai seorang ibu, hanya itu yang ingin saya dengar,” ujar Kathleen dalam sebuah wawancara di SFGate.
Kegemaran Matt pada musik jazz juga nampak pada WordPress, setiap versi besar WordPress selalu diberi nama kode dari nama pemusik Jazz terkenal. Ini dimulai sejak WordPress 1.2 (Mingus) dan berlanjut hingga versi 3.0 (Thelonious).
Klien Besar
“Kami ingin seperti Google, eBay, Amazon – mereka ini memungkinkan orang lain untuk menghasilkan uang lebih banyak dari yang mereka dapatkan. Dan itulah pada akhirnya yang ingin kami capai. Kami mencoba menciptakan sebuah pergerakan,” tutur Matt tentang model bisnis WordPress.
Model bisnis WordPress adalah Open Source, artinya semua kode penyusun piranti lunak itu didistribusikan secara bebas. Namun Automattic juga menyediakan layanan VIP, sebuah layanan dukungan bagi klien pengguna WordPress yang membutuhkannya. Daftar perusahaan besar yang menggunakan WordPress bertumpuk. Mulai dari perusahaan media seperti CNN, Wired hingga New York Times, kemudian juga perusahaan 'kelas atas' seperti Ford, Sony, National Geographic dan Nikon.
Selain WordPress itu sendiri, Automattic juga menghasilkan produk lain. Termasuk bbPress, sebuah software untuk forum online, atau IntenseDebate, sebuah sistem komentar yang bisa digunakan di berbagai platform. Automattic juga menghasilkan tool Anti-Spam bernama Akismet, yang awalnya dikembangkan sendiri oleh Matt. Ketika membuat itu, ujar Matt, ia memikirkan ibunya.
Matt ingin Akismet bisa mencegah Spam agar ibunya, ketika membuat blog, tak dibanjiri iklan Viagra dan berpikir bahwa pekerjaan anaknya berhubungan dengan itu. Agaknya, klien terbesar Matt adalah sang ibu.
“Ibuku akhirnya membuat blog. Enam tahun mengembangkan ini, dan kami akhirnya bisa membuatnya cukup mudah sehingga ibuku pun bisa menggunakannya," kata Matt di 2009.
"Kado" Rp 490 Miliar
Bertepatan dengan hari ulang tahun WordPress ke-10, Automattic telah menyelesaikan kesepakatan investasi dengan investor Global Tiger Management dengan nilai 50 juta dollar AS (sekitar Rp 490 miliar). Dana investasi tersebut digunakan, antara lain, untuk membeli sebagian saham yang dimiliki investor awal Automattic.
Sebelum ini, Automattic sempat menerima investasi dari New York Times sebesar 29 juta dollar AS, lalu menerima dana dari beberapa investor sebelumnya, antara lain Polaris Partners, Radar Partners and True Ventures.
Sebagian besar pendapatan WordPress berasal dari biaya berlangganan pengguna. Kepada situs web teknologi AllThingsD, salah seorang eksekutif Automattic pernah mengatakan, bahwa pendapatan perusahaan pada tahun 2012 mencapai 45 juta dollar AS. (by; Wicaksono Surya Hidaya)
Selamat Ulang Tahun WordPress!
Kegemaran Matt pada musik jazz juga nampak pada WordPress, setiap versi besar WordPress selalu diberi nama kode dari nama pemusik Jazz terkenal. Ini dimulai sejak WordPress 1.2 (Mingus) dan berlanjut hingga versi 3.0 (Thelonious).
Klien Besar
“Kami ingin seperti Google, eBay, Amazon – mereka ini memungkinkan orang lain untuk menghasilkan uang lebih banyak dari yang mereka dapatkan. Dan itulah pada akhirnya yang ingin kami capai. Kami mencoba menciptakan sebuah pergerakan,” tutur Matt tentang model bisnis WordPress.
Model bisnis WordPress adalah Open Source, artinya semua kode penyusun piranti lunak itu didistribusikan secara bebas. Namun Automattic juga menyediakan layanan VIP, sebuah layanan dukungan bagi klien pengguna WordPress yang membutuhkannya. Daftar perusahaan besar yang menggunakan WordPress bertumpuk. Mulai dari perusahaan media seperti CNN, Wired hingga New York Times, kemudian juga perusahaan 'kelas atas' seperti Ford, Sony, National Geographic dan Nikon.
Selain WordPress itu sendiri, Automattic juga menghasilkan produk lain. Termasuk bbPress, sebuah software untuk forum online, atau IntenseDebate, sebuah sistem komentar yang bisa digunakan di berbagai platform. Automattic juga menghasilkan tool Anti-Spam bernama Akismet, yang awalnya dikembangkan sendiri oleh Matt. Ketika membuat itu, ujar Matt, ia memikirkan ibunya.
Matt ingin Akismet bisa mencegah Spam agar ibunya, ketika membuat blog, tak dibanjiri iklan Viagra dan berpikir bahwa pekerjaan anaknya berhubungan dengan itu. Agaknya, klien terbesar Matt adalah sang ibu.
“Ibuku akhirnya membuat blog. Enam tahun mengembangkan ini, dan kami akhirnya bisa membuatnya cukup mudah sehingga ibuku pun bisa menggunakannya," kata Matt di 2009.
"Kado" Rp 490 Miliar
Bertepatan dengan hari ulang tahun WordPress ke-10, Automattic telah menyelesaikan kesepakatan investasi dengan investor Global Tiger Management dengan nilai 50 juta dollar AS (sekitar Rp 490 miliar). Dana investasi tersebut digunakan, antara lain, untuk membeli sebagian saham yang dimiliki investor awal Automattic.
Sebelum ini, Automattic sempat menerima investasi dari New York Times sebesar 29 juta dollar AS, lalu menerima dana dari beberapa investor sebelumnya, antara lain Polaris Partners, Radar Partners and True Ventures.
Sebagian besar pendapatan WordPress berasal dari biaya berlangganan pengguna. Kepada situs web teknologi AllThingsD, salah seorang eksekutif Automattic pernah mengatakan, bahwa pendapatan perusahaan pada tahun 2012 mencapai 45 juta dollar AS. (by; Wicaksono Surya Hidaya)
Selamat Ulang Tahun WordPress!
0 Response to "Kisah Pendiri WordPress yang Jazz Mania"
Post a Comment